Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi nilai manfaat ekonomi ekosistem mangrove, menghitung nilai ekonomi dari manfaat langsung dan manfaat tidak langsung ekosistem mangrove dan menghitung nilai ekonomi dari manfaat Keberadaan dan manfaat pilihan sumber daya mangrove secara efisiensi dan berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2022 hingga Desember 2023 di Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 92 sampel yang pilih dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemanfaatan langsung ekosistem hutan mangrove oleh masyarakat, baik sebagai usaha subsisten maupun yang komersial, adalah berupa pemanfaatan dari hasil tambak, Penangkapan dan Keramba budidaya kerang darah, jenis pemanfaatan dengan nilai manfaat langsung optimal per tahun paling besar adalah penangkapan sebesar Rp.6.887.400.000,00 sehingga keuntungan optimal adalah sebesar 5,629,540,617,00 setiap tahun untuk 11 (sebelas) RTP. Keuntungan optimal yang paling rendah adalah sebesar Rp.390.000.000 dari pemanfaatan budidaya keramba kerang darah dan nilai manfaat hutan mangrove tertinggi yaitu manfaat tidak langsung, dan memiliki persentase paling besar dibandingkan dengan manfaat lainnya. Manfaat tidak langsung 87.294% dengan nilai sebesar Rp.63,948,330,747.00 setiap tahun.