Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur ternyata belum bisa meningkatkan capaian kinerja SPM HIV/AIDS 100% di Kabupaten Kutai Timur. Hal ini dibuktikan dalam capaian SPM masih berada di angka 98% di tahun 2022 dan 92% di tahun 2023. Ada banyak faktor yang berhubungan dengan kinerja pengelola program diantaranya adalah faktor ketersediaan sarana prasarana, motivasi, peluang dan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pengelola program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur. Metode penelitian ini kuantitatif dengan metode total sampel sejumlah 50 orang, analisa data menggunakan analisis statistik korelasi uji che squere. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara sarana prasarana dengan kinerja pengelola program HIV/AIDS dengan nilai sig 0,000 berarti sig < α (0,05). Hubungan antara motivasi dengan kinerja pengelola program HIV/AIDS dengan nilai sig 0,010 berarti sig < α (0,05). Hubungan antara peluang dengan kinerja pengelola program HIV/AIDS dengan nilai sig 0,000 berarti sig < α (0,05) dan hubungan antara pelayanan kesehatan dengan kinerja pengelola program HIV/AIDS dengan nilai sig 0,001 berarti sig < α (0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarana prasarana, motivasi, peluang dan pelayanan kesehatan dengan kinerja pengelola program HIV/AIDS di Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur. Hal ini perlu adanya upaya peningkatan kecepatan dan ketepatan distribusi sarana prasarana, memberikan ruang untuk kreatifitas pegawai, memberikan insentif dan penghargaan pada pegawai, membuka peluang peningkatan karier pegawai dan lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan pelayanan yang mudah dan terjangkau khususnya untuk pasien HIV/AIDS.