Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran investasi pada sektor jasa untuk skala usaha mikro dan kecil di Kota Balikpapan, serta mengidentifikasi adanya autokorelasi spasial dalam persebaran investasi tersebut berdasarkan kategori Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Selain itu, penelitian ini mengevaluasi pengaruh non-spasial dan spasial dari variabel jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah pelaku usaha, dan sarana perekonomian terhadap investasi sektor jasa.Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode kuantitatif dan deskriptif. Penelitian ini mengkonfirmasi hipotesis teoretis melalui analisis data sekunder yang bersumber dari instansi pemerintah, termasuk Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT), Badan Pusat Statistik (BPS), serta data spasial dari Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda Litbang). Analisis spasial digunakan untuk mengevaluasi data yang meliputi batas administrasi kelurahan di Kota Balikpapan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor penyediaan akomodasi dan makanan serta minuman merupakan sektor utama dengan investasi signifikan, terutama di Kecamatan Balikpapan Kota dan Balikpapan Selatan. Sektor aktivitas penyewaan, ketenagakerjaan, dan penunjang usaha juga menunjukkan nilai investasi yang tinggi di Balikpapan Selatan. Autokorelasi spasial menunjukkan adanya hubungan positif moderat dalam persebaran investasi sektor jasa. Pengaruh variabel spasial seperti jumlah pelaku usaha terhadap investasi per kelurahan signifikan, sedangkan jumlah penduduk, luas wilayah, dan sarana perekonomian tidak menunjukkan pengaruh signifikan.