Pendahuluan : Perawatan diri yang buruk pada penderita masalah kejiwaan tidak boleh diabaikan, karena dapat menyebabkan pasien bisa mengalami isolasi sosial, akibat kurangnya perawatan diri secara fisik yaitu gangguan integritas kulit, risiko infeksi pada area mata dan telinga, gangguan membran mukosa bibir, dan gangguan fisik pada kuku. Kurangnya perawatan diri juga mempunyai dampak pada psikososial pada pasien antara lain gangguan rasa nyaman, rendahnya harga diri, gangguan citra tubuh, dan isolasi sosial
Metodologi : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Sampel Berjumlah 37 responden. Penelitian ini dilakukan di bulan Maret 2024. Pengumpulandata menggunakan lembar observasi NANDA mengenai tingkat kemampuan perawatan diri.
Hasil : Hasil Penelitian ini menunjukkan sebagian besar pasien berusia 30- 34 th (27%), beragama islam (84%), status perkawinan seimbang antara belum menikah dan sudah menikah (43%), pendidikan terakhir pasien dengan gangguan jiwa mayoritas SD (32%), serta mayoritas pasien gangguan jiwa berjenis kelamin laki-laki(57%). Dan yang memiliki tingkat kemampuan perawatan diri mayoritas perlu peralatan atau alat bantu (65%).
Kesimpulan : Tingkat kemampuan perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa di RSJD Atma Husada dalam kategori membutuhkan peralatan atau alat bantu