Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan pada sistem pertanian padi secara tradisional yang kaya akan nilai koletif kini tersentuh nilai-nilai modernisasi seiring perkembangan zaman. Hal tersebut sangat memberikan dampak yang signifikan terhadap solidaritas yang sebelumnya dibangun baik dalam budaya tolong menolong, gotong royong, bahkan nilai-nilai yang mendasari perilaku tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana solidaritas sosial masyarakat petani Kampung Merancang Ilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan cara melakukan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menemukan bahwa solidaritas sosial petani ditunjukkan dengan pertama, solidaritas mekanik didasari oleh kesamaan mata pencaharian yakni dalam bidang pertanian padi dan ikatan tradisional yang merujuk pada pengalaman emosional yang sama sehingga terbangun perilaku saling menolong dan gotong royong yang menciptakan jalinan rasa persaudaraan antar petani. Kedua, solidaritas organik didasari oleh adanya perbedaan nilai-nilai yang dianut, yaitu masyarakat lebih individualis dan materialisme kegiatan sosial terabaikan dan hanya menjalin hubungan dengan orang yang berfungsi untuk membantu mencapai tujuan masingmasing. Solidaritas telah mengalami banyak perubahan, masuknya sistem upah menggantikan gotong royong dan masuknya alat pertanian modern menyebabkan berkurangnya kebersamaan antar petani.