Karyawan generasi milenial yang cenderung melakukan turnover memiliki kecenderungan untuk kurangnya kesadaran akan situasi saat ini atau kurangnya kesadaran diri, yang juga dikenal sebagai mindfulness. Tingkat kesadaran ini terkait erat dengan keinginan karyawan generasi milenial untuk meninggalkan pekerjaan saat ini dan mencari kesempatan di perusahaan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mindfulness terhadap tingkat turnover intention karyawan milenial di Kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 120 karyawan yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala mindfulness dan turnover intention. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dan signifikan antara mindfulness dengan turnover intention pada generasi milenial di kota Samarinda dengan nilai r hitung -0.798 dan nilai sig 0.000 (p < 0.05) artinya semakin tinggi mindfulness maka semakin rendah turnover intention dan sebaliknya semakin rendah mindfulness maka semakin tinggi turnover intention pada generasi milenial di kota Samarinda. Mindfulness memiliki hubungan yang signifikan dengan keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaannya, maka dari itu implikasi pada penelitian ini adalah menjaga lingkungan kerja yang kondusif dan meningkatkan mindfulness pada karyawan generasi milenial, sehingga tingkat turnover intention dapat ditekan.