Penerapan dana desa di Indonesia dari tahun 2015 hingga sekarang, terjadi banyak kendala dan persoalan. Seperti pengurusan administrasi yang terlambat, keterlibatan masyarakat yang kurang, hingga perencanaan belum sepenuhnya berdasarkan kebutuhan Kampung. Salah satu daerah yang mendapatkan dana desa yaitu Kampung Sei Bebanir Bangun, terletak di Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp. 1,897,294,000 pada tahun 2021 untuk pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik disana. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana implementasi program dana desa di Kampung Sei Bebanir Bangun, dan bertujuan mengetahui struktur dokumen perencanaan kerja, susunan tim kerja, tata kelola kerja, dan partisipasi masyarakat pada program pembangunan prasarana jalan (siring) disana. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan mewawancarai 9 informan yang terdiri dari Kaur Perencanaan dan masyarakat Kampung. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pada tahap perencanaan, dari pelaksanaan rapat tingkat RT, hingga pelaksanaan MUSRENBANG partisipasi masyarakat dari berbagai unsur dengan aktif memberikan usulan-usulan. Kemudian pada tahap implementasi, usulan-usulan tersebut disusun menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK). Pelibatan masyarakat di tahap ini tidak terlalu aktif, dikarenakan ada tenaga kerja yang dipekerjakan tidak berasal dari orang Kampung Sei Bebanir Bangun untuk pembangunan siring di RT 08 Trans Bangun. Lalu pada tahap evaluasi, realisasi program Dana Desa tidak dilakukan semua, untuk siring sendiri pun tidak full terlaksana dari dana Rp. 351.404.276 hanya terpakai Rp.105.001.316,24.