Implementasi Kebijakan Pengembangan Smart City Dalam Peningkatan Ekonomi Kreatif di Kota Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan pengembangan Smart City di Kota Samarinda oleh Pemerintah Kota Samarinda dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengembangan Smart City di Kota Samarinda. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Samarinda, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Samarinda, Bagian Perekonomian dan Sumber daya Alam Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Kelurahan Gunung Lingai. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan pengumpulan data melalui observasi penelitian lapangan, wawancara, dokumentasi dan penelitian kepustakaan. Narasumber meliputi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda, Kepala Dinas Pariwisata Kota Samarinda, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Pemerintah Kota Samarinda, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber daya Alam Sekretariat Daerah Kota Samarinda Lurah Gunung Lingai. Data dianalisis dengan teknik analisis data model interaktif berupa pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan Pengembangan Smart City dalam Peningkatan Ekonomi Kreatif di Kota Samarinda yang tertuang dalam program Pengembangan Badan Usaha Milik RT (Berbasis Kelurahan) dan Program penciptaan 10.000 Wira Usaha Baru (Start Up) telah terlaksana cukup optimal Komunikasi antar instansi dan komunikasi ke masyarakat telah terlaksana melalui sosialisasi serta penggunaan website untuk mengenalkan program Pengembangan Badan Usaha Milik RT (Berbasis Kelurahan) dan Program penciptaan 10.000 Wira Usaha Baru (Start Up) ke masyarakat. Implementasi kebijakan juga didukung dengan sumber daya keuangan yang cukup yang merupakan bagian dari program Pro Bebaya dan merupakan kegiatan pada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Samarinda dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda serta tidak ada kendala dalam sumberdaya manusia. Terkait disposisi telah berjalan dengan baik dikarenakan mendapat dukungan dalam penerapan mulai dari Pemerintah hingga kalangan masyarakat. Struktur birokrasi yang menjalankan perannya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terdapat di Buku Pedoman Pembentukan dan Pelaksanaan BUMRT Berbasis Kelurahan. Faktor Pendukung program Pengembangan Badan Usaha Milik RT (Berbasis Kelurahan) adalah dukungan dari pimpinan, ketersediaan bahan baku dan adanya surat kepengurusan. Faktor Penghambat program Pengembangan Badan Usaha Milik RT (Berbasis Kelurahan). Adalah dana yang tersedia tidak terlalu besar, dan butuh waktu dalam pembentukan BUMRT. Faktor Pendukung Program penciptaan 10.000 Wira Usaha Baru (Start Up) adalah ketersediaan anggaran. Faktor Penghambat Program penciptaan 10.000 Wirausaha Baru (Start Up) tidak semua wirausaha baru memiliki skill multimedia yang baik dan tidak semua wirausaha memiliki waktu untuk melakukan pelatihan.