ANDI LUTHFI. Evaluasi Rencana dan Realisasi Pemanfaatan Lahan Pasca Penambangan Batubara Di Kota Samarinda. Program Pascasarjana Universitas Mulawarman, 2024. Dibimbing Oleh Marlon Ivanhoe Aipassa, Wawan Kustiawan dan Ibrahim.
Di kota Samarinda terdapat kegiatan penambangan batubara sejumlah 38 IUP yang telah dinyatakan Clear and Clean, penambangan batubara dilakukan dengan sistem terbuka. Secara teknis metode penambangan ini dapat meninggalkan lubang tambang (void), karena ketidakcukupan material untuk menutupnya kembali. Penelitian ini bertujuan (1) mengkaji kesesuaian dokumen Rencana Pasca Penambangan dengan dokumen RTRW Kota Samarinda; (2) mengkaji pelaksanaan kemajuan reklamasi dan revegetasi dan (3) mengidentifikasi pemanfaatan lahan Pasca Penambangan batubara. Penelitian dilaksanakan di 4 perusahaan penambangan batubara yang masih aktif, dengan wilayah IUP > 500 ha dan kemudahan aksesibilitas dari pusat kota Samarinda. Metode yang digunakan adalah dengan cara survey lapangan, analisis geospasial, analisis kualitas air, analisis sifat fisik dan kimia tanah serta analisis kesesuaian lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di 4 lokasi penelitian, (1) adanya ketidaksesuaian antara Rencana Pasca Penambangan dengan RTRW kota Samarinda, dengan berbagai alasan, antara lain Rencana Pasca Penambangan disusun sebelum adanya RTRW kota Samarinda tahun 2014; (2) Pada umumnya keempat perusahaan telah melaksanakan reklamasi dan revegetasi dengan rasio lahan revegetasi dan bukaan lahan sebesar minimal 40% sesuai dengan ketentuan Pemprov Kalimantan Timur, tetapi ada beberapa ketidaksesuaian antara Rencana Reklamasi dan Rencana Pasca Penambangan.(3) Terdapat beragam pemanfaatan lahan pasca penambangan di 4 perusahaan, selain semuanya melaksanakan revegetasi dengan berbagai jenis tanaman tertentu, ada beberapa hal yang spesifik di beberapa perusahaan tertentu. Berdasarkan hasil analisis kualitas air, sifat fisik dan kimia tanah dan analisis kesesuaian lahan, ada yang sudah berhasil mengkonversi lahan pasca penambangan batubara menjadi lahan untuk perkebunan, budidaya perikanan, sumber air bersih dan obyek pariwisata. Masih ada beberapa potensi pemanfaatan lahan pasca penambangan batubara yang perlu dikaji secara mendalam dengan mempertimbangkan fungsi ekologis dan ekonomis untuk mengantisipasi kemungkinan bencana lingkungan.