Nurul Istian Magafira 1902056076 Analisis konsep body positivity melalui resepsi audiens dalam kampanye #respectmybody pada Instragram (studi kasus kampanye brand somethinc). Dibawah bimbingan Silviana Purwanti Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.
Tujuan penelitian untuk menganalisis, mengobservasi, dan mendeskripsikan posisi hegemonik dominan, posisi negosiasi, dan posisi oposisi audiens terhadap Konsep Body Positivity Pada Kampanye #Respectmybody oleh Brand Somethinc melalui Instagram.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis resepsi milik Stuart Hall. Dimana didalam metode membagi khalayak ke dalam 3 kategori yakni Dominant Hegemonic Position, Negotiated Position, dan Oppositional Position. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data model interaktif Miles dan Huberman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa khalayak memiliki kemampuan untuk mencerna dan mengkonversi pesan media menjadi definisi atas pilihan hidup dan identitas diri. Audiens diberi pilihan untuk memilih media mana yang akan dikonsumsi sesuai dengan preferensi. Karena satu pesan tidak dapat dibaca sama oleh semua audiens, sebagai mana apa yang mereka tangkap merupakan bentuk decoding mereka dari tahap encoding yang dilakuan oleh produsen pesan.
Ditemukan para informan yang terbagi menjadi tiga posisi dimana dua informan berada pada posisi Dominant Hegemonic Position, yang berarti setuju dengan kampanye #Respectmybody bahwa pesan dan tujuan awal Brand Somethinc tersampaikan dengan baik kepada para informan dua lainnya di posisi negosiasi dimana khalayak secara umum menerima ideologi dominan namun mereka akan melakukan beberapa pengecualian dalam penereapannya sesuai dengan aturan budaya hingga pemikiran mereka sendiri. Dan satu di posisi oposisi yaitu khalayak yang menolak pesan yang dimaksudkan pada media dan menggantikannya dengan cara berpikir mereka sendiri terhadap topik yang disampaikan oleh media tersebut, oleh karena Perbedaan latar belakang budaya para informan memengaruhi informan dalam melakukan penerimaan terhadap isi pesan.