SYAMSIAH. Strategi Pengelolaan Sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara Menggunakan Konsep Terpadu, Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan. Pascasarjana Universitas Mulawarman. 2024. Dibawah bimbingan Krishna Purnawan Candra, Harihanto, dan Henny Pagoray.
Sampah rumah tangga merupakan salah satu sampah kota yang memerlukan pengelolaan yang tepat agar suatu kawasan menjadi aman, sehat dan nyaman. Rata-rata timbulan sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah 38.868 ton per tahun. Jumlah timbulan per harinya 107,91 ton, hal ini menjadi tantangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Riset ini bertujuan untuk mendapatkan strategi pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan menggunakan konsep terpadu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Riset ini merupakan riset eksploratif menggunakan metode survei. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari masyarakat (responden) melalui wawancara mendalam menggunakan kuesioner dan observasi lapangan. Data sekunder merupakan data-data yang tersedia dan diperoleh dari pengelola program Bank Sampah, Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kab. PPU dan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kab. PPU. Cakupan wilayah pengambilan sampel adalah semua wilayah kecamatan di Kab. PPU (Kecamatan Penajam, Kecamatan Waru, Kecamatan Babulu, dan Kecamatan Sepaku).
Faktor kesiapan institusi pengelola sampah dilakukan melalui survei lapangan untuk menggali dengan parameter adalah jenis, jumlah dan perlakuan terhadap sampah. Pengambilan sampel sampah dilakukan berdasarkan SNI 193964-1994. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah menggunakan sejumlah 396 responden (metode Slovin). Strategi pengelolaan sampah secara terpadu, ramah lingkungan, dan berkelanjutan dirumuskan dengan mengacu pada UU No.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Analisis data infrastruktur pengelolaan sampah dilakukan secara kualitatif (deskriptif), sedangkan analisis hubungan antara partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan karakteristik demografi dilakukan secara deskriptif dan metode asosiatif (korelasi). Penyusunan strategi pengelolaan sampah di Kab. PPU dibuat menggunakan metode modifikasi SWOT, yaitu Strategic Multi Variables Identification - SWOT (SMVI-SWOT).
Hasil riset menunjukkan bahwa volume timbulan sampah di kab. PPU mencapai 243,49 m 3 /hari yang didominasi oleh sisa makanan (41,97%). Model penanganan dan pengelolaan sampah yang paling dominan (73,74%) adalah “Rumah Tangga ➔ TPS ➔ TPA”. Kinerja DLH dalam pengelolaan sampah di Kab. PPU termasuk sedang (kriteria kurang baik – sangat baik) Partisipasi total masyarakat dalam penanganan dan pengelolaan sampah termasuk sangat baik yang terdistribusi sebagai masyarakat yang peduli – peduli sekali - sangat peduli sebesar 74,2%. Kecuali faktor usia, faktor demografi yang lain (gender, kepadatan penduduk di kecamatan, jumlah anggota keluarga, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan) semuanya berhubungan nyata (p kurang dari 0,05) dengan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Profil pengelolaan sampah di Kab. PPU berada pada kuadran I pada diagram Cartesius SMVI-SWOT. Strategi agresif yang disarankan untuk dilakukan adalah:
1. Memfasilitasi tersedianya pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat untuk menunjang program 3R (Reduce, Reuse, Recycle);
2. Penyiapan teknologi yang inovatif terutama dalam pengolahan limbah untuk menjadi pupuk atau biogas yang sesuai dengan standar;
3. Memfasilitasi dan mengadvokasi lahirnya kebijakan atau regulasi terkait pengelolaan sampah yang berkelanjutan;
4. Mengedukasi dan memfasilitasi masyarakat agar dapat menghasilkan produk daur ulang sampah rumah tangga yang bernilai ekonomis;
5. Pendampingan masyarakat agar terbentuk karakter masyarakat yang bukan hanya memproduksi sampah, melainkan mampu memanfaatkan ulang sampah.