Balsa (Ochroma pyramidale Cav. ex Lam.) adalah faktor penting dalam produksi tanaman balsa yang berkualitas. Namun, masalah dalam penggunaan benih balsa memiliki Viabilitas benih yang rendah dan ketidakpastian dalam proses pembenihan, yaitu mempunyai sifat dormansi. Tujuan Penelitian ini mengetahui pengaruh perlakuan perendaman dan pemeraman agar terhadap persentase, daya, laju kecambah benih balsa. Penelitian ini dilaksanakan persemaian Laboratorium Budidaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman. Dalam penelitian ini terdapat dua parameter yang diamati yaitu utama dan penunjang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan percobaan faktorial 3x3 dengan Pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan terdiri dua faktor yaitu Faktor A (perendaman) dan faktor B (pemeraman). Hasil dari penelitian ini menunjukkan kombinasi perendaman dan pemeraman terhadap persentase kecambah benih balsa yang terbaik pada perlakuan A2B3 dengan persentase hidup 90%. Kombinasi perendaman dan pemeraman terhadap daya kecambah yang terbaik pada perlakuan A2 (air panas 80℃) dengan pemeramanB(B1, B2, B3) 1, 2, dan 3 hari yaitu rataan 81%. Kombinasi perendaman dan pemeraman terhadap laju kecambah benih balsa yang terbaik pada perlakuan A2B3 (air panas 80℃ dan pemeraman 3 hari) adalah laju perkecambahan tercepat yaitu rata-rata 14 hari, dan setelah dilakukan uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan yang sangat signifikan hanya perlakuan AB (kombinasi perendaman dan pemeraman) sedangkan A (perendaman) dan B (pemeraman) tidak perngaruh memiliki perbedaan signifikan terhadap laju perkecambahan benih balsa.