Pemerintah Indonesia berencana membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) menggunakan konsep Forest City dengan mengedepankan keanekaragaman hayati pada wilayah IKN yang tercatat memiliki berbagai jenis tumbuhan dan hewan bernilai penting. Dalam pembangunannya, IKN terbagi menjadi tiga kawasan yang diantaranya merupakan kawasan pengembangan. Kelurahan Handil Baru di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam Kawasan Pengembangan sebagai kluster pertanian dan pengembangan energi terbarukan. Wilayah ini sangat berpotensi dalam mendukung kawasan terbangun pusat industri pertanian. Meskipun demikian, hal ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada beberapa vegetasi alami sehingga dapat mengganggu habitat satwa liar khususnya mamalia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui jenis mamalia bernilai konservasi tinggi serta status konservasi dan endemisitasnya di Kelurahan Handil Baru. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, dari bulan Juli hingga Oktober 2023. Inventarisasi mamalia menggunakan metode pengamatan langsung dan tidak langsung dengan jalur transek, sedangkan inventarisasi mamalia kecil menggunakan metode live trap. Metode wawancara juga digunakan untuk memperoleh informasi kehadiran mamalia sebagai data pendukung. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh 23 spesies mamalia dari 16 famili, dengan 13 spesies bernilai konservasi tinggi. Berdasarkan status konservasinya terdapat 10 spesies mamalia dari 6 famili yang termasuk dalam kategori spesies RTE (Rare, Threatened, dan Endangered) yaitu dengan status Critical Endangered, Endangered dan Vulnerable. Terkait status perlindungan perdagangan satwa (CITES) diperoleh 6 spesies mamalia yang termasuk Appendix I dan 5 spesies termasuk Appendix II. Sepuluh spesies mamalia termasuk dalam kriteria yang dilindungi oleh pemerintah dengan UU Permen LHK RI No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 dan 3 spesies termasuk kategori endemik.