Salah satu tanaman hortikultura di Kalimantan Timur dan terdapat pada Kota Samarinda adalah tanaman pepaya. Tanaman pepaya menjadi salah satu komoditas hasil budidaya yang besar potensinya untuk dikembangkan di Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu daerah yang termasuk penghasil tanaman pepaya jenis California adalah Kota Samarinda di Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya tanaman pepaya adalah pengendalian penyakit dan hama tanaman pepaya. Kesalahan dalam pengendalian penyakit dan hama tanaman pepaya dapat menyebabkan gagal panen dan rendahnya kualitas buah pepaya yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu terciptanya sebuah sistem pakar menggunakan Certainty Factor dan Forward Chaining untuk membantu petani mendiagnosis penyakit dan hama tanaman pepaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Certainty Factor untuk melakukan perhitungan bobot gejala dan metode Forward Chaining untuk melakukan penelusuran. Data yang digunakan sebanyak 4 yaitu penyakit, gejala, penanganan dan nilai CF. Hasil Implementasi dengan kedua metode menghasilkan rekomendasi dengan nilai CF tertinggi untuk hama Thrips sebesar 90.752%, sementara hama Kutu Daun hanya sebesar 64.64%.