Penelitian ini membahas sengketa perdagangan internasional antara Indonesia dan Uni Eropa terkait penerapan bea masuk penanggulangan (countervailing duties) terhadap biodiesel Indonesia. Fokus utama adalah mengeksplorasi alternatif-alternatif penyelesaian yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan sengketa ini secara efektif dan adil. Sengketa ini diteliti dengan menggunakan studi kasus DS618 di bawah kerangka World Trade Organization (WTO), yang memperlihatkan kompleksitas dan dampak yang signifikan terhadap ekspor minyak kelapa sawit mentah dari Indonesia ke Uni Eropa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian doktrinal, termasuk dokumen WTO dan peraturan perdagangan internasional terkait. Pendekatan penelitian ini akan membahas mengenai bagaiman kolaboratif dan negosiasi yang lebih intensif antara pihak-pihak terkait untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan. Implikasi dari penelitian ini memberikan wawasan mendalam bagi kebijakan perdagangan internasional, terutama dalam konteks penyelesaian sengketa perdagangan di bawah kerangka WTO. Penelitian ini juga menyoroti implikasi yang lebih luas terhadap kebijakan perdagangan internasional, terutama dalam hal perlindungan terhadap industri nasional dan keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam kerangka WTO. Implikasi ini penting untuk dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan luar negeri Indonesia dalam perdagangan internasional, dengan tujuan untuk mengamankan kepentingan nasional sambil mematuhi kewajiban internasional. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi teoretis terhadap pemahaman tentang sengketa perdagangan internasional, tetapi juga memiliki relevansi praktis dalam konteks perumusan kebijakan luar negeri Indonesia dalam perdagangan global yang semakin terintegrasi.