Batubara yang diperoleh dari hasil penambangan mengandung elemen-elemen pengotor (impurities) dimana hal tersebut bisa terjadi pada saat pembentukan batubara (coalification) atau pada saat proses penambangan. Adapun elemen impurities yang terdapat pada batubara seperti sulfur, abu dan berbagai mineral lainnya yang terdapat di dalam batubara.
Kadar abu yang tinggi dalam batubara dapat menghasilkan abu terbang (fly ash), abu dasar (bottom ash) dalam membentuk terak (slag) yang banyak, sehingga dapat mengganggu lingkungan dan dapat merusak alat yang digunakan untuk pemanfaatan batubara.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi kadar abu pada batubara yaitu dengan metode pencucian batubara secara kimia seperti leaching. Proses leaching bertujuan untuk memisahkan suatu senyawa kimia yang diinginkan dari senyawa kimia lain atau pengotor dari padatan ke dalam cairan. Larutan yang digunakan dalam proses leaching disebut leaching agent. Larutan digunakan kali ini ialah NaOH dan HCl.
Batubara yang akan di leaching adalah batubara yang berasal dari PT. Baiduri Bukit Energi dengan kandungan kadar abu awal sebesar 16,8% adb. Batubara sebanyak 10 gram dengan ukuran sebesar 0,212 mm di leaching dengan 250 ml larutan kimia menggunakan hot plate stirrer dengan suhu 80˚C dan kecepatan 250 rpm selama 1 jam.
Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimum pada leaching agent NaOH terjadi pada konsentrasi 8 M menunjukkan kadar abu awal 16,8% adb turun menjadi 7,6% adb dengan penurunan sebesar 9,2% dan pada leaching agent HCl kondisi optimum terjadi pada konsentrasi 4 M menunjukkan kadar abu awal 16,8% adb turun menjadi 8,2% adb dengan penurunan sebesar 8,6%.