Air merupakan kebutuhan utama mahluk hidup.Pada tahun 2020 populasi di Indonesia yang berjumlah 237.6 juta jiwa menjadi 270.2 juta jiwa sehingga dengan bertambahnya penduduk maka kebutuhan akan air bersih akan terus menerus meningkat namun PDAM di pedesaan terutama Desa Pulau Pinang masih belum memiliki PDAM,sehingga penulis ingin melakukan analisis air bersih di desa Pulau Pinang Dalam metodologi penelitian metode yang dibutuhkan yaitu data Primer dan Data Sekunder. sehingga akan menghasilkan data-data berupa proyeksi penduduk pada tahun 2022 hingga tahun 2032 lalu di lakukan perhitungan untuk kebutuhan air bersih domestik, non-domestik, jam puncak dan kehilangan air pada kebutuhan air bersih selanjutnya menggunakan program Epanet untuk menghasilkan simulasi pada jaringan distribusi air bersih pada desa Pulau Pinang Kebutuhan air maksimum pada tahun 2032 yaitu 3.0795 ltr/dtk. Kebutuhan air jam puncak pada tahun 2032 yaitu 4.3113 ltr/dtk.Pada perencanaan ini terdapat permasalahan yang di temukan dimana standar Unit Headloss 0-10 m/km dan pressure 10-100 m tidak memenuhi di beberapa titik serta kecepatan aliran dalam pipa dengan standar sebesar 0.3-0.6 m/s juga mengalami kecepatan yang tidak memenuhi syarat. Hasil analisis sistem jaringan distribusi di desa Pulau Pinang dengan program Epanet Kebutuhan air bersih harian maksimum di Desa Pulau Pinang pada tahun 2032 sebesar 3,07 ltr/dtk. Kebutuhan air bersih pada jam puncak di Desa Pulau Pinang 2032 sebesar 4,31 ltr/dtk analisis menggunakan Epanet 2.2 pada beberapa jaringan memiliki tekanan air sangat yang rendah sehingga mengakibatkan tidak terpenuhi aliran air pada junction tersebut dan pengendapan pada pipa distribusi, sehingga dibutuhkan pompa untuk memenuhi kebutuhan air bersih di desa Pulau Pinang.