Ranti Puspitta Puteri, 2024. Studi Kualitas Uadara diarea Pertambangan Batubara Desa Bakungan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Sebagai Buku Populer Profile Kualitas Udara di Desa Bakungan). Penelitian ini dibimbing oleh Zenia Lutfi Kurniawati, S.Pd., M.Pd Udara merupakan suatu hal yang terpenting bagi manusia, tumbuhan dan hewan lainnya. Dengan ini maka perlu adanya penelitian mengenai kualitas udara yang disebabkan oleh polusi udara dari industri batubara. Dimana industri ini sering kali berdampak terhadap lingkungan disekitarnya, termasuk polusi udara yang bisa juga menyebabkan berbagai penyakit yang ditimbulkan salah satunya penyakit ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh industri batubara ini terhadap polusi udara dalam penyait ISPA. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Mei-01 Juni 2024. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang berlokasi di Desa Bakungan RT 10 dan RT 11. Perhitungan kualitas udara ambein dengan indeks CO, NO2, SO2, dan O3 yang di lakukan di Laboratorium DLHK, melaksanakan wawancara dan observasi dengan masyakarat sekitar mengenai penyakit yang diderita, indikator biologis seperti melakukan penelitian pengambilan sampel lichen sebagai bioindikator polusi udara dengan menganalisis morfologi dai jenis talusnya, melakukan pre survey terhadap kendaraan bermotor dan melakukan pengukuran faktor lingkungan. Hasil penelitian dari kualitas udara dititik 1-3 didapatkan hasil pada indeks CO yang berkisaran dengan nilai 566,80-1701,78μg/Nm3, indeks NO2 yang berkisaran dengan nilai 4,9-6,7 μg/Nm3, SO2 yang berkisaran dengan nilai 259,11 514,06 μg/Nm3. Dan indeks O3 yang berkisaran dengan nilai 30,4-93,4 μg/Nm3. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan 3 jenis lichen yang hidup di batang pohon durian, ketapang, dan jambu air, seperti Dirinaria picta, Parmelia sp, dan Lepraria finki dengan 2 jenis talus yang didapatkan seperti talus Foliose dan Crustose dimana 2 jenis lichen ini sangat berpengaruh terhadap pencemaran yang terjadi di wilayah tersebut. Kepadatan kendaraan bermotor juga mempengaruhi dari warna dan keragaman lichen, dimana semakin tinggi kepadatannya semakin pudar dari warna lichennya. Dari hasil observasi wawancara didapatkan bahwa terkena penyakit radang tenggorokan hanya 31%, pilek 29%, batuk berdahak/kering 44%, flue 4%, alergi 58%, asma 11%, penyakit lain 32%. Berdasarakan data hasil penelitian yang dilakukan tentang studi kualitas udara yang ada di desa bakungan masih dibawah baku mutu yang ditentukan oleh pemerintah, akan tetapi untuk SO2 (sulfurdioksida) nya memiliki nilai yang sangat tinggi di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas pembakaran batubara di daerah tersebut yang mana ini menghasilkan SO2 (sulfurdioksida).