Matematika dan budaya memiliki keterkaitan yang erat dalam upaya melestarikan budaya bangsa dan dapat mempelajari matematika dari sudut yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi konsep matematika yang terdapat pada pakaian adat suku Dayak Bahau dan Dayak Tunjung berdasarkan aspek matematisnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Subjek dalam penelitian ini adalah pakaian adat suku Dayak Bahau dan Dayak Tunjung, dan objek dalam penelitian ini adalah konsep matematika yang terdapat pada pakaian adat suku Dayak Bahau dan Dayak Tunjung. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik Miles and Huberman yang berisi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat konsep matematika yang ditemukan pada pakaian adat suku Dayak Bahau dan Dayak Tunjung yaitu konsep Bangun Datar dan Transformasi Geometri. Pada pakaian adat suku Dayak Bahau terdapat konsep persegi pada Ta’a, persegi panjang pada Ta’a dan Bah, segitiga sama kaki pada Ta’a, segitiga siku-siku pada Ta’a dan Bah, belah ketupat pada Ta’a, lingkaran pada sunung, dan refleksi pada Sunung dan Lavung. Dan pada pakaian adat suku Dayak Tunjung terdapat konsep persegi panjang pada Kriookng perempuan dan laki-laki, segitiga sama kaki pada kriookng laki-laki, trapesium pada kriookng perempuan dan laki-laki, belah ketupat pada kriookng perempuan, refleksi pada kriookng perempuan dan laki-laki, dan rotasi pada kriookng laki-laki.