Kesepian pada dewasa awal bisa terjadi dikarenakan keadaan atau situasi tertentu yang dimana individu menanamkan rasa kesepian di dalam dirinya seperti adanya perasaan terabaikan dan terasingkan oleh lingkungan terdekatnya, kehilangan seseorang, atau bahkan dikucilkan. Individu yang tidak mendapatkan hubungan dengan sesama manusia sehingga memilih hewan peliharaan untuk menjadi figur pengganti dan membangun kelekatan yang erat antara dirinya dengan hewan peliharaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelekatan pada hewan peliharaan dengan kesepian pada dewasa awal yang memiliki anjing dan kucing. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 150 subjek pada usia 18-3 tahun yang memiliki kucing atau anjing, yang dipilih menggunakan teknik sampling non-probability sampling dan purposive random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan skala kelekatan pada hewan peliharaan dan kesepian. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara kelekatan pada hewan peliharaan dengan kesepian dengan r hitung = 0.147 < r tabel = 0.197 dengan nilai signifikan sebesar 0.194 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dengan kekuatan hubungan sangat rendah. Artinya tinggi rendahnya variabel bebas dan terikat tidak saling berhubungan, sehingga tidak ada dampak yang ditimbulkan oleh kedua variabel. Hal ini menjelaskan bahwa kelekatan pada hewan peliharaan bisa saja terjadi antara pemilik dan peliharaanya, namun hal ini masih kurang dibandingkan dengan kelekatan yang dilakukan antar manusia.