Pembuatan kertas dari tandan kosong kelapa sawit dibuat melalui 4 tahap. Tahap pertama yaitu pre-treatment yang bertujuan untuk mempersiapkan bahan baku dan menghilangkan impurities. Tahap kedua yaitu pemasakan dengan larutan pemasak asam asetat 85% yang berasal dari tangki pengenceran asam asetat dengan perbandingan cairan-padatan 12:1, proses pemasakan terjadi pada suhu 170℃ dengan waktu pemasakan 2 jam dan tekanan sebesar 5 bar. Tahap ketiga yaitu bleaching menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) 10% dengan temperatur sebesar 90℃ selama 2 jam dengan tekanan 5 bar dan rentang pH 7-8 lalu dilakukan pemutihan bertingkat dengan Na2S2O4 yang bertujuan untuk mencerahkan sampai 85%. Tahap terakhir yaitu dry end yang bertujuan menyiapkan lembaran pulp dengan kadar airnya 10% dikeringkan untuk yang terakhir agar kertas siap dicetak dan digulung pada rol raksasa.

Kapasitas pabrik kertas yang akan didirikan sebesar 36.000 ton/tahun dengan menggunakan modifikasi proses yang digunakan serta aspek ekonominya. Sesuai dengan perhitungan analisis didapatkan nilai modal (total capital investment) sebesar 345.536.051.925,97 miliar rupiah, juga beberapa nilai profibilitasnya yaitu keuntungan sebelum pajak 81%, setelah pajak 19%, return of investment (ROI) sebelum pajak 45,88%, setelah pajak 34,41%, nilai pay out time (POT) sebelum pajak 1,78 tahun, setelah pajak 2,25 tahun. Nilai break even point (BEP) sebesar 42% pada kapasitas pabrik 15.478,281 ton/tahun, sedangkan nilai shut down point (SDP) sebesar 24,46%. Nilai internal rate of return (IRR) pabrik ini sebesar 26,185% pada tingkat suku bunga per-tahun 5% dan laju inflasi sebesar 4,33% per-tahun. Berdasarkan analisi ekonomi pra perancangan pabrik bisa dilanjutkan ke tahap perancangan.