Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) adalah ekosistem di luar Kawasan konservasi yang secara ekologis penting bagi keanekaragaman hayati yang mencakup ekosistem alami dan buatan yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan, Lahan Basah Mesangat-Suwi menjadi area yang sangat penting mengingat keberadaannya yang mewakili tipe ekosistem rawa yang luasannya semakin berkurang di Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis tanah, sifat fisik dan kimia tanah di Kawasan Ekosistem Esensial Lahan Basah Mesangat-Suwi Kabupaten Kutai Timur. Penelitian ini dilakukan di KEE Lahan Basah Mesangat-Suwi Kabupaten Kutai Timur. Sampel tanah diambil dengan menggunakan teknik komposit. Penelitian dilakukan secara deskriptif yaitu menyajikan data sifat fisik dan kimia tanah pada Lahan Basah MesangatSuwi baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penentuan titik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling pada tiga lokasi yang memiliki jenis tanah yang berbeda dengan kedalaman 10 cm dan 50 cm berdasarkan batas Satuan Peta Tanah (SPT) dari Peta Jenis Tanah Skala 1:50.000 yang dirilis oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Balai Litbang Kementerian Pertanian tahun 2016. Parameter fisik dan kimia meliputi Tekstur Tanah, Bulk Density, Infiltrasi Tanah, Permeabilitas Tanah, pH, N-Total, P-Tersedia, Kalium, Kapasitas Tukar Kation (KTK), dan C-Organik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tekstur tanah pada kedalaman 10 cm di wilayah LBMS bertekstur lempung berliat, dan kedalaman 50 cm bertekstur lempung berdebu. Kerapatan Lindak (Bulk density) rendah. Tingkat infiltrasi tergolong sedang. Permeabilitas dikategorikan sedang. Tanah di wilayah ini memiliki pH asam dengan nilai N yang rendah. Nilai P-Tersedia sangat rendah. Nilai K tergolong rendah. Parameter KTK dan C-Organik tergolong rendah, kecuali nilai C-Organik pada lapisan kedalaman 10 cm tergolong sedang.