Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dalam mendukung ketahanan pangan rumah tangga di Desa Perjiwa. Secara rinci penelitian ini mendeskripsikan mengenai sosialisasi Program P2L, ketepatan sasaran program, kesesuaian tujuan program dengan capaian program yang telah berjalan, dampak terhadap ketahanan pangan rumah tangga serta mendeskripsikan bagaimana pemantauan dan pendampingan program P2L. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data Purposive Sampling.
Hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa sosialisasi program oleh tenaga penyuluh pertanian telah melakukan secara langsung kepada anggota KWT baik berupa sosialisasi, penyuluhan, seminar, serta kunjungan rutin yang diadakan setiap 2 minggu sekali. Program P2L ini sudah tepat sasaran hal tersebut berdasarkan penentuan penerima program sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Juknis (Petunjuk Teknis) Program P2L, program ini menyasar ibu rumah tangga sebagai penggerak ekonomi keluarga. Dalam pencapaian tujuan program.
Aksesibilitas dengan adanya program ini sudah memudahkan para warga desa maupun anggota kwt dalam mengakses pangan berupa sayur maupun buah-buahan dengan adanya kebun desa dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga, namun program in tidak mampu menjamin ketersediaan pangan secara berkelanjutan dikarenakan lahan kebun desa dan hasil perkebunan yang terbatas, program ini hanya mampu menghemat anggaran belanja rumah tangga dalam skala kecil.
Selain itu program ini juga tidak mampu mencapai tujuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga karena hasil panen hanya dibagikan secara gratis namun tidak dikembangkan menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Dalam aspek ketahanan pangan program ini tidak tercapai dengan maksimal hal ini dikarenakan keterbatasan kebun/lahan yang tidak seluas sawah/ladang, sehingga tanaman pangan yang ditanam pun terbatas. Keterbatasan inilah yang menyebabkan stabilitas ketersediaan pangan dirasa kurang dan tidak mampu memenuhi secara berkelanjutan. Dalam aspek monitoring dilakukan melalui aplikasi e-monev (elektronik monitoring dan evaluasi) kemudian pendampingan oleh pihak PPL dilakukan pendampingan teknis, administrasi dan pelaksanaan program.