Miranda Wulandari, 2024 Implementasi Pelatihan Higienitas dan Sanitasi Makanan Bagi Pelaku UMKM Binaan CSR PT. Berau Coal. Penelitian ini dibimbing oleh Mustangin, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing I dan Sri Wahyuni, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II. Kebersihan penyajian makanan sangatlah penting untuk menjamin atau meningkatkan kepercayaan pelanggan kepada penjual. Oleh karena itu guna meningkatkan pengetahuan serta keterampilan kepada pelaku UMKM dibawah binaan CSR PT. Berau Coal agar dapat menerapkan ilmu-ilmu terkait kebersihan penyajian makanan yang telah tersandarisasi maka pelatihan dapat menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan. Pelatihan dilaksanakan oleh pengelola PKL Basuli yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan melalu Puskesmas Sambaliung memiliki fungsi sebagai program yang mampu meningkatkan mutu, ilmu, serta keterampilan pada pelaku UMKM binaan CSR PT. Berau Coal terkait dengan higienitas dan sanitasi makanan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses implementasi pelatihan higienitas dan sanitasi makanan (2) mendeskripsikan faktor yang
mendukung keberlangsungan program pelatihan higienitas dan sanitasi makanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Untuk analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik. Hasil dari penelitian ini terdiri dari: (1) Implementasi Pelatihan Higienitas dan Sanitasi Makanan yang meliputi: a) tahap analisis kebutuhan program pelatihan dengan mengidentifikasi kebutuhan program pelatihan, b) tahap perancangan program pelatihan dengan merancang program sedemikan rupa, c) implementasi program pelatihan yang telah terlaksana dengan metode ceramah, diskusi, serta praktek, dan d) tahap evalasi program dilakukan dengan cara pemberian soal diakhir kegiatan dimana kemampuan peserta untuk menjawab berdasarkan dengan pemahaman, memperhatikan atau tidaknya saat kegiatan berlangsung. (2) faktor yang mendukung program pelatihan antara lain: partisipasi peserta pelatihan, instruktur yang berkompeten dan mampu membimbing jalannya pelatihan, serta kesesuaian materi dengan tema yang diangkat.