Listrik merupakan salah satu jenis energi yang paling bermanfaat dan tepat sampai sekarang ini, di mana energi listrik mempunyai fungsi yang penting untuk memenuhi suatu kebutuhan yang menggunakan energi listrik Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan kebutuhan akan energi sangat tinggi. Kebutuhan energi yang ada di Indonesia masih mengandalkan sumber dari minyak bumi sebagai sumber utama kebutuhan energi. Salah satu pemakaian listrik yang sangat banyak digunakan adalah sumber penerangan jalan. Semakin meningkatnya tingkat mobilitas dari masyarakat yang membuat semua kegiatan memerlukan penerangan jalan. Energi baru terbarukan merupakan energi yang pada umumnya merupakan sumber energi daya non-fosil yang dapat diperbaharui Dari definisinya, semua energi terbarukan merupakan energi berkelanjutan, karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu antisipasi akan kehabisan sumbernya. Salah satu daerah yang berpotensi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia adalah Kalimantan Timur, yang salah satunya berada tepat di garis Khatulistiwa dan juga mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup baik. Kalimantan Timur merupakan provinsi yang dikenal dengan potensi sumber energi yang beragam. Potensi sumber energi di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2015 paling besar berasal dari energi baru terbarukan yaitu tenaga surya sebesar 13,479 MW dan tenaga minihidro dan mikrohidro 3,562 MW. Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan atau dipasang di kiri atau kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan yang ada di sekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan layang (interchange, overpass, fly over), jembatan dan jalan di bawah tanah (underpass), dan terowongan. Penelitian “Redesain Penerangan Jalan Umum menggunakan Solar Cell di Perumahan Keledang Mas Baru, Samarinda, Kalimantan Timur”, melakukan metode pengambilan data dengan cara wawancara kepada pihak ketua RT yang mana datanya akan digunakan. Serta meredesain Penerangan Jalan Umum (PJU) yang sudah terpasang di lokasi. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Perumahan ledang Mas Baru, Samarinda, Kalimantan Timur dengan jarak tempuh sekitar 0,74 km terdiri dari PJU Konvensional yang menggunakan tiang lampu dengan Penerangan jalan umum lengan ganda. Jumlah tiang lampu dengan Penerangan jalan umum lengan ganda sudah terpasang sebanyak 23 tiang lampu dengan penerangan jalan umum lengan ganda. Lampu penerangan jalan umum tenaga surya yang digunakan berupa LED dengan daya adalah sebesar 40 watt, tegangan 12 volt DC, lumen cahaya 6.000 lumen, serta model lampu EB-LS40W. Jenis panel yang digunakan adalah monocrystaline dengan kapasitas panel surya yang digunakan adalah sebesar 300Wp merk SP300M-60. Solar charger controller (SCC) Epever 40A MPPT, serta baterai yang digunakan adalah baterai VRLA SMT 12V 150Ah. Serta redesain penerangan jalan umum tenaga surya bisa ditemukan pada Gambar 4.7 serta wiring diagram redesain penerangan jalan umum tenaga surya bisa ditemukan pada Gambar 4.8. MCB yang digunakan dari panel surya ke solar charger controller adalah sebesar 20A, MCB yang digunakan dari solar charger controller ke beban adalah sebesar 10A. dan MCB yang digunakan dari solar charger controller ke baterai adalah sebesar 150A. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit penerangan jalan umum tenaga surya adalah sebesar Rp. 15.373.500.