Permasalahan penyalahgunaan narkoba telah menjadi isu serius di berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu daerah yang sedang melawan penyalahgunaan narkoba ialah Kota Samarinda yang terletak di provinsi Kalimantan Timur. Samarinda merupakan daerah perkotaan dengan kawasan padat penduduk yang memiliki potensi tinggi terjadinya tindak kejahatan. Penyalahgunaan narkoba menjadi salah satu dari beberapa jenis kejahatan yang sering jadi di Samarinda. Berdasarkan data dari Polres Kota Samarinda, terjadi kenaikan angka pelaporan penggunaan narkoba disetiap tahunnya. Dalam upaya menangani masalah penyalahgunaan narkoba, penelitian ini membangun sebuah Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam bentuk website dengan tujuan untuk mengelompokan daerah penyalahgunaan narkoba menggunakan metode K-Means. Hasil pengelompokan data penyalahgunaan narkoba selanjutnya menjadi sebaran daerah yang ditampilkan dalam sistem untuk memahami pola penyebaran narkoba secara potensial di Kota Samarinda. Pengelompokan yang telah dilakukan menghasilkan tiga kategori daerah pada tiap kecamatan yaitu; daerah tingkat rendah (C1) terdapat 6 kecamatan, daerah tingkat sedang (C2) terdapat 1 kecamatan, dan daerah tingkat tinggi (C3) terdapat 3 kecamatan. Melalui website SIG daerah penyalahgunaan narkoba ini, daerah sebaran narkoba dapat divisualisasikan menggunakan tampilan peta berwarna. Warna pada peta tersebut merepresentasikan kelompok kategori daerah pada tingkat kecamatan. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode blackbox menunjukkan hasil bahwa website ini dapat beroperasi sesuai dengan kebutuhan fungsional sistem yang telah ditentukan.