Penelitian ini dianalisis dengan penelitian campuran (kuantitatif dan kualitatif) yang bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran yang efektif antara model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan konvensional serta mendeksripsikan penerapan model pembelajaran PjBL dan konvensional terhadap hasil belajar matematika pada materi data dan diagram siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Samarinda. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Samarinda, yang terdiri dari tiga kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Adapun sampel terpilih untuk penelitian kuantitatif kelas VII-1 dan VII-2. Sedangkan, subjek penelitian untuk penelitian kualitatif adalah seluruh siswa kelas VII-1 dan VII-2. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes, observasi, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest kelas yang menggunakan PjBL adalah 86,348, sedangkan rata-rata hasil posttest kelas konvensional adalah 67,682. Berdasarkan uji n gain diketahui bahwa kelas model PjBL memperoleh berkriteria tinggi dengan persentase 80% sedangkan kelas model konvensional memeroleh kriteria sedang dengan persentase 49%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran PjBL terhadap hasil belajar siswa lebih efektif dibandingkan model konvensional. Hal lain yang menunjukkan model PjBL efektif terhadap hasil belajar matematika ialah respon positif siswa yaitu 81% dengan kriteria baik. Serta, didukung dengan hasil wawancara siswa diperoleh bahwa mereka tertarik dan antusias belajar matematika berbasis proyek karena dinilai lebih menambah semangat. Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran PjBL dapat dideskripsikan sebagai model pembelajaran yang menarik karena membangkitkan minat belajar siswa melalui proyek-proyek yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, model PjBL efektif diterapkan pada pembelajaran matematika karena siswa dapat lebih mudah memahami materi dari gambaran atau objek riil. Sedangkan, penerapan model konvensional belum cukup untuk menghasilkan hasil belajar yang mencapai KKTP. Dengan demikian, dapat dideskripsikan bahwa model konvensional kurang efektif terhadap pembelajaran matematika.