Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan program yang dibuat oleh perusahaan maupun pekerja sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan serta tindakan antisipasif apabila terjadi kecelakaan akibat kerja. Dengan tujuan untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan akibat kerja. Identisikasi dan Analisis Risiko menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) dan standar Australia Newzealand AS/NZS 4360:2004. Didapat hasil identifikasi bahaya berupa bahaya fisik seperti terluka, terbakar, radiasi panas, percikan logam panas, iritasi mata, gangguan pendengaran. Bahaya Kimia seperti gangguan saluran pernafasan atau sesak nafas akibat terhirup asap, debu dan gas beracun dari hasil pengelasan. Di dapat hasil analisis risiko yaitu untuk tahap pertama didapat nilai risiko225 kategori (prioritas 1) kedua nilai risiko 225 kategori (prioritas 1) ketiga nilai risiko 1.500 kategori (sangat tinggi) dan keempat nilai risiko 90 kategori (besar). Berdasarkan analisis tersebut, untuk meminimalisir potensi bahaya pada pekerjaan pengelasan dilakukan pengendalian berupa memastikan area kerja yang bebas dari bahan berbahaya. Pada bahaya fisik agar dilakukan pelatihan pengelasan dan K3 secara berkala, penggunaan alat pelindung diri yang tepat dan lengkap sesuai dengan pekerjaan yang sedang berlangsung, kemudian untuk bahaya kimia sebaiknya pengelasan dilakukan diruang terbuka atau diruang tertutup dengan memperhatikan sirkulasi udara.