Pasar bawang merupakan salah satu pasar komoditas yang memiliki fluktuasi harga yang signifikan, sehingga meramalkan harga bawang menjadi penting untuk menginformasikan para pelaku pasar dan pengambil keputusan terkait. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan harga bawang di daerah Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur menggunakan metode Weighted Moving Average (WMA). Dalam penelitian ini, dua ordo berbeda dari algoritma WMA, yaitu ordo 5 dan ordo 10, dibandingkan untuk mengevaluasi signifikansi hasil peramalan. Evaluasi dilakukan menggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) dan Mean Squared Error (MSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua algoritma WMA menghasilkan peramalan yang cukup signifikan. Algoritma WMA dengan ordo 5 memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ordo 10, dengan perbedaan rata-rata 3% pada MAPE dan 1000000 pada MSE. Temuan ini menegaskan bahwa algoritma WMA mampu memberikan hasil peramalan yang baik, namun perlu dipertimbangkan secara cermat terutama dalam konteks evaluasi yang digunakan. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan metode peramalan harga bawang di daerah Samarinda, serta memberikan panduan praktis untuk pemilihan ordoyang optimal dalam algoritma WMA