Sang Gibran Himawan, NIM 2002046031, “Dugaan Eksploitasi Pekerja Migran di Qatar dalam Pembangunan Infrastruktur Piala Dunia Tahun 2022”, dalam bimbingan Aisyah, S.IP., M.A. Program studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.
Piala Dunia merupakan kompetisi terbesar sepakbola di dunia yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali sejak tahun 1930 yang pada saat itu Uruguay sebagai tuan rumah. Pada tahun 2010 Qatar memenangkan pemungutan suara sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, beragam kontrovesi bermunculan setelah terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah, mulai dari adanya penyuapan untuk terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah, negara Qatar secara geografis dianggap terlalu kecil untuk menyelenggarakan acara olahraga sebesar Piala Dunia, berubahnya jadwal pelaksanaan ke musim dingin hingga yang menimbulkan banyak protes dari liga-liga eropa. Setelah memulai proses pembangunan Qatar kembali menjadi kontroversi karena adanya laporan dari awal dari media massa mengenai dugaan eksploitasi terhadap pekerja migran dalam pembangunan infrastruktur Piala Dunia.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai dugaan eksploitasi pekerja migran di Qatar dalam pembangunan infrastruktur Piala Dunia tahun 2022. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan sumber data yang berasal dari data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah library research dan teknik analisis data kualitatif, sedangkan pendekatan yang penulis gunakan untuk menganalisis dugaan eklpoitasi terhadap pekerja migran di Qatar dalam pembangunan infrastruktur Piala Dunia adalah konsep ekploitasi pekerja yang dikeluarkan oleh International Labour Organization.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya dugaan eksploitasi terhadap pekerja migran di Qatar menjadi perhatian dunia mulai dari media massa seperti The Guardian, BBC hingga organisasi internasional Human Right Watch, Amnesty International, menggeluarkan pemberitaan terkait dugaan ekploitasi terhadap pekerja migran yang dilakukan oleh perusahaan yang mempekerjakan. Dalam penelitian in dikaitkan dengan konsep eksploitasi pekerja migran yang dikeluarkan oleh International Labour Organization yang mana termasuk kondisi kehidupan buruk, haru atau jam kerja yang berlebih, pekerjaan berbahaya, tidak menghormati hukum ketenagakerjaan atau kontrak yang ditandatangani dan tidak adanya perlindungan sosial.