Kemiskinan merupakan kondisi sosial ekonomi warga masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusian. Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangan di berbagai kehidupan. Program beras miskin adalah salah satu dari kebijakan pemerintah yang diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Desa Asa Kabupaten Kutai Barat merupakan unit pemerintahan tingkat desa yang bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Dalam mengambil keputusan pihak Desa Asa masih mengambil keputusan secara subjektif dan masih menggunakan sistem manual sehingga sering terjadinya kesalahan atau tidak tepat sasaran dan membutuhkan waktu yang lama untuk pengolahan data. Untuk dapat menyeleksi dan menentukan keluarga mana yang berhak atas raskin tersebut, maka diperlukan sistem yang terkomputerisasi untuk membantu pihak Desa dalam pengambilan keputusan. Terdapat beberapa cara dalam menentukan alternatif tersebut, salah satunya dengan menggunakan sistem pendukung keputusan. Dalam sistem pendukung keputusan salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pekerjaan, penghasilan, jumlah tanggungan, dan kondisi rumah. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 data sebagai alternatif yang kemudian dilakukan perangkingan. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS dengan 100 alternatif terdiri dari calon penerima Raskin menempatkan 3 nama teratas adalah Kamidin, Koterius dan Lama dengan nilai preferensi 1 Sedangkan alternatif terendah adalah Rayon dengan nilai preferensi 0. Dengan adanya sistem pendukung keputusan TOPSIS ini diharapkan penentuan penerima bantuan raskin lebih tepat sasaran karena didasarkan pada bobot kriteria yang telah ditentukan, sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih akurat.