Film merupakan bagian dari komunikasi massa dan sebagai media penyebaran informasi kepada masyarakat. Film adalah gambaran hidup dan berisi cerita sosial. Film Ngeri-Ngeri Sedap adalah film yang memiliki makna keluarga. Film Ngeri-Ngeri Sedap merupakan salah satu karya film dari Bene Dion mengangkat tema tentang konflik di dalam kehidupan keluarga suku Batak yang realitas sehingga penonton bisa memaknainya secara berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana khalayak memaknai konflik keluarga dalam film Ngeri-Ngeri Sedap. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan wawancara kepada lima informan yang terpilih sesuai dengan kriteria penelitian. Fokus penelitian teori resepsi milik Stuart Hall dengan membagi 3 kategori yakni dominant hegemonic position, negotiated position, dan oppositional position. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tayangan film masih memengaruhi khalayak dalam memahami pesan film dari segi penunjang seperti latar belakang informan dan kehidupan sosial. Konflik di film antara orang tua dan anak seperti perbedaan dalam pandangan pernikahan, cita-cita, dan pekerjaan. Ditemukan informan terbagi pada negotiated position dan oppositional position. Pada negotiated position terdapat informan 3 dan 4 yang berarti memahami makna film, tetapi beberapa menolak menerapkannya. Pada oppositional position terdapat informan 1, 2, dan 5 yang menolak konflik keluarga di film Ngeri-Ngeri Sedap.