PENGAWETAN BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper (Schult.F.) Backer ex Heyne) MENGGUNAKAN BAHAN PENGAWET BASILEUM 505 EC DENGAN METODE PENGAWETAN SEDERHANA PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA
Maulana Joe Suhar, Pengawetan Bambu Betung (Dendrocalamus asper (Schult.F.) Backer ex Heyne) menggunakan bahan pengawet Basileum 505 EC dengan Metode Pengawetan Sederhana pada Konsentrasi yang Berbeda (Dibimbing oleh Edy Budiarso dan Zainul Arifin).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari metode pengawetan Perendaman Dingin dan Pencelupan menggunakan pengawet Basileum 505 EC dengan konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5% terhadap nilai retensi dan kelas kerusakan terhadap kumbang bubuk dari contoh uji bambu Betung (Dendrocalamus asper). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi dan Pengawetan kayu Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, Samarinda. Seluruh analisis data diukur menggunakan pola percobaan rancangan faktorial 2 x 3 dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebanyak 4 kali ulangan. Parameter yang diukur adalah retensi dan uji kelas kerusakan terhadap kumbang bubuk. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai kadar air kering udara bambu Betung (Dendrocalamus asper) sebesar 13,529% selanjutnya nilai kerapatan kering udara 0,677 g/cm3 dan kerapatan kering tanur sebesar 0,629 g/cm3 , nilai ini termasuk jenis bambu yang berkerapatan sedang. Konsentrasi bahan pengawet, metode pengawetan dan interaksinya memberikan angka berbeda sangat signifikan terhadap nilai retensi. Nilai rataan retensi tertinggi dicapai pada konsentrasi 1,5% dengan metode perendaman dingin selama 24 jam sebesar 33,941 kg/m3 , sedangkan rataan retensi terendah dicapai pada konsentrasi 0,5% dengan metode pencelupan selama 5 menit sebesar 0,579 kg/m3 . Pengujian kelas kerusakan Terhadap Serangan Kumbang Bubuk dilakukan selama ±8 minggu (2 bulan) dengan hasil pada contoh uji yang diberi perlakuan pengawetan tidak terlihat adanya serangan kumbang bubuk, ini menunjukkan nilai intensitas kerusakan dalam kelas I yaitu utuh. Sedangkan untuk contoh uji yang tidak diberi perlakuan apapun (kontrol) mendapat serangan ringan berupa bubuk yang menempel pada bagian dalam bambu yang artinya mempunyai nilai intensitas kerusakan dalam kelas II yaitu serangan ringan. Sehingga hal ini dapat dikatakan bahwa bahan pengawet Basileum 505 EC dengan konsentrasi 0,5- 1,5% menggunakan metode perendaman dingin selama 24 jam dan metode pencelupan selama 5 menit cukup efektif untuk menahan serangan kumbang bubuk pada bambu Betung.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | PENGAWETAN BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper (Schult.F.) Backer ex Heyne) MENGGUNAKAN BAHAN PENGAWET BASILEUM 505 EC DENGAN METODE PENGAWETAN SEDERHANA PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA |
---|---|
Pengarang | Maulana Joe Suhar - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI MAU p 2024 |
Subyek | Retensi Pengawetan Bambu Basileum 505 EC Kumbang Bubuk |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Kehutanan |
Jurusan | Kehutanan |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY