Dewi Erika Pandjaitan. Peran Penyuluh Pertanian Dalam Mendukung Sistem Agribisnis Duta Petani Milenial di Provinsi Kalimantan Timur. Program Studi Magister Pertanian Tropika Basah Universitas Mulawarman. 2024 (dibawah bimbingan Juraemi dan Ibrahim).

Pentingnya peran penyuluhan terhadap sistem agrisbinis yang dilakukan oleh Duta Petani Milenial dalam rangka mencapai keberhasilan indikator yang dilakukan sampai sekarang belum dikaji aspeka-aspek yang terkait keberhasilan penyuluhan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem agribisnis yang dibutuhkan oleh Duta Petani Milenial untuk menunjang kegiatan agribisnisnya dan mengetahui besarnya peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan sistem agribisnis Duta Petani Milenial.

Penelitian dilaksanakan di Provinsi Kalimantan dengan populasi penelitian adalah Duta Petani Milenial yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur. Sampel dipilih sebanyak 38 orang menggunakan simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrument kuesioner dalam bentuk skoring skala Likert dengan Google Form dan dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif dan regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem agribisnis yang terdiri dari subsistem agribisnis input, subsistem agribisnis budidaya, subsistem pengolahan, subsistem pemasaran dan subsistem jasa penunjang dibutuhkan oleh Duta Petani Milenial. Selain itu, peran penyuluh sebagai guru/edukator, pengarah/motivator, fasilitator, penggerak/dinamisator, organisator, komunikator/informator dan penasehat/konsultan sangat berpengaruh dalam mendukung sistem agribinis Duta Petani Milenial. Peran penyuluh pertanian memiliki hubungan yang signifikan dalam mendukung sistem agribisnis Duta Petani Milenial. Dengan demikian untuk menjaga keberlanjutan sistem agrisbisnis duta petani milenial dapat dilakukan dengan mengaktifkan sapta usahatani (pengolahan tanah yang baik, mekanisasi dan pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman, pengolahan pasca panen dan pemasaran), meningkatkan koordinasi antar Dinas yang terkait dalam kegiatan penyuluhan pertanian dan kerjasama dari pihak swasta atau BUMN agar proses adopsi inovasi dapat segera dicapai.