Penelitian ini dilatar belakangi oleh sampah sisa makanan yang menjadi permasalahan besar di Indonesia yang mencerminkan pola konsumsi dan perilaku pembuangan sampah yang tidak ramah lingkungan. Hal ini bertentangan dengan SDGs 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, yang mendorong pengurangan limbah makanan dan pola konsumsi yang berkelanjutan. Sekolah dasar memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu, termasuk sikap dan perilaku terhadap lingkungan. Hasil studi pendahuluan menemukan bahwa pembelajaran di SDN 016 Sungai Kunjang masih menggunakan metode ceramah dan belum pernah mengintegrasikan pembelajaran dengan SDGs. Hal ini menyebabkan kurangnya antusiasme dan pemahaman siswa tentang materi dan isuisu global. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses, kelayakan, dan respon pendidik serta peserta didik tentang media animasi terintegrasi SDGs “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab” pada materi perubahan lingkungan kelas V di SDN 016 Sungai Kunjang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian R&D (Research and Development). Penelitian ini menggunakan model pengembangan Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation (ADDIE). Teknik pengumpulan data dikumpulkan melalui wawancara, dan angket. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara studi pendahuluan serta analisis kebutuhan, angket studi pendahuluan serta analisis kebutuhan, dan lembar validasi ahli media, ahli materi, respon pendidik serta peserta didik. Teknik analisis data menggunakan skala Likert dan kualifikasi persentase skor. Hasil penelitian ini adalah media animasi terintegrasi SDGs “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab” teruji validitasnya oleh ahli media dengan nilai rata-rata 86,66% dengan kualifikasi sangat layak, serta ahli materi bernilai rata-rata 91,66% dengan kualifikasi sangat layak, dan mendapat respon positif dari pendidik bernilai 93,33% dengan kualifikasi sangat layak, dan peserta didik bernilai rata-rata 87,22% dengan kualifikasi sangat layak. Berdasarkan hasil validisi dan respon pengguna, media ini layak sebagai media pembelajaran pada materi perubahan lingkungan mata pelajaran IPAS di kelas V SD. Peneliti menyarankan beberapa pengembangan media di masa depan, seperti ilustrasi gambar mandiri, platform interaktif lain, dan materi terintegrasi SDGs. Pengguna yang akan menggunakan media ini perlu memperhatikan koneksi internet, kuota internet, earphone/headphone, dan perangkat yang digunakan.