Fenomena job hopping menjadi suatu hal yang biasa terjadi dan bukan menjadi hal yang tabu lagi. Fenomena ini merugikan perusahaan dikarenakan membuat perusahaan menghabiskan biaya dalam perekrutan karyawan baru serta menurunkan reputasi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengembangan karir dengan job hopping pada generasi milenial di Kota Samarinda. Pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Subjek dari penelitian ini adalah 100 karyawan generasi milenial yang pernah berpindah tempat kerja lebih dari satu kali dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun bekerja di Kota Samarinda dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala job hopping dan skala pengembangan karir dengan nilai reliabilitas Cronbach Alpha masing-masing 0.700 dan 0.922. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi nonparametrik. Data yang terkumpul dianalisis dengan bantuan program statistical Package for Social (SPSS) versi 26.0 for windows. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengembangan karir dengan job hopping pada generasi milenial di Kota Samarinda. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan nilai p = 0.990 (p > 0.05) dengan nilai r = 0.001. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu mengevaluasi strategi retensi dan mempertimbangkan faktor lain selai pengembangan karir untuk mengurangi job hopping pada generasi milenial di Kota Samarinda.