Mutia Mardawati, 2024 Penerapan Konseling Kelompok dengan Teknik Self Management Untuk Mengurangi Kecanduan Smartphone Pada Siswa SMP Negeri 22 Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Yashinta Sari Pratiwi, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing I dan Dwi Sona, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing II. Berdasarkan studi pendahuluan pada siswa kelas VIII C dan VIII D SMP Negeri 22 Samarinda yang menunjukkan kecanduan smartphone yang tinggi, dengan gejala sulit mengontrol penggunaan smartphone, menggunakan smartphone secara berlebihan, serta lebih mendahulukan smartphone daripada belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecanduan smartphone, pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik self management, serta pengaruh konseling kelompok dengan teknik self management untuk mengurangi kecanduan smartphone. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif eksperimen. Design eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest. Populasi seluruh siswa kelas VIII C dan VIII D SMP negeri 22 Samarinda dengan jumlah 72 siswa dan sampel sebanyak 6 siswa yang teridentifikasi memiliki kecanduan smartphone yang tinggi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Non-probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Layanan konseling kelompook dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan, dengan teknik self management. Kondisi awal kecanduan smartphone siswa dilihat dari hasil skor sebelum diberikan treatment nilai pre test yaitu 84,6 setelah diberikan treatment nilai rata-rata turun menjadi 46,3 jadi penuruan skor rata-rata yaitu 38,3. Pelaksanaan treatment dilakukan sesuai dengan aspek-aspek self management yaitu self monitoring, self contracting, self control dan self reward. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat penurunan signifikan mengenai kecanduan smartphone siswa kelas VIII C dan VIII D SMP Negeri 22 Samarinda. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari aspek self control A, F, dan M yang dapat mengontrol kecanduan smartphonenya, M yang dapat membuat kontrak perilaku dengan baik, serta Y dan Z yang dilihat dari aspek self reward yang dapat mempertahankan perilaku dengan memberi reward terhadap diri sendiri saat dapat mengontrol penggunaan smartphone.