Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kemiskinan di Kota Samarinda mengharuskan pemerintah untuk melaksanakan Program Pembangunan dan Pemberdayaan (ProBebaya) melalui pelatihan kewirausahaan sebagai upaya peningkatan pendapatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi hasil pelatihan kewirausahaan beserta faktor yang mendukung dan menghambat kegiatan kewirausahaan masyarakat di RT 31 Kelurahan Sempaja Utara. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dengan fokus penelitian, yaitu implementasi hasil pelatihan dilihat dari kemampuan berwirausaha dan perubahan yang terjadi setelah diadakannya pelatihan, faktor yang mendukung dan menghambat kegiatan kewirausahaan masyarakat. Dalam penelitian ini yang menjadi key informan ialah ketua RT 31 dan yang menjadi main informan ialah masyarakat pelaku usaha di RT 31. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan pelatihan kewirausahaan dari ProBebaya pada tahun 2022 mampu memberikan perubahan pada kemampuan berwirausaha yang dimiliki oleh masyarakat, mampu menciptakan peluang usaha, mampu memberikan perubahan pada perolehan peningkatan pendapatan masyarakat terkhusunya ibu rumah tangga yang menekuni usaha penjualan produk olahan keripik. Pendapatan yang diperoleh tidak tetap setiap waktunya, hanya sekedar menambah pemasukan tidak untuk membiayai kebutuhan pokok sehari-hari, namun hal tersebut diakui oleh masyarakat sudah cukup membantu keuangan mareka. Ditemukan tiga faktor pendukung, yaitu adanya pendanaan, adanya potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) serta tiga faktor penghambat, yaitu lokasi yang kurang strategis, masyarakat yang kurang berkompeten atau berpengalaman dan masyarakat yang kurang tekun.