Aulia, 2024 Penelitian dengan judul “Analisis Strategi Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA Negeri 5 Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Ratna Fitri Astuti S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Indah Permatasari S.E., M.M selaku Dosen Pembimbing II.
Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi sangat rendah, dikarenakan kondisi kelas yang kurang menyenangkan, siswa berharap melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dengan pemanfaatan media pembelajaran yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi guru ekonomi di SMA Negeri 5 Samarinda dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada kelas XI. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Informan utama dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi guru dalam meningkatkan motivasi dilakukan pada 3 aspek yaitu media pembelajaran, model pembelajaran serta komunikasi yang baik. Media pembelajaran yang dipilih guru ekonomi berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa dari segi fokus dan keaktifan siswa. Media pembelajaran interaktif yang digunakan untuk meningkatkan fokus siswa dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran berupa tanya jawab sehingga media yang digunakan sebagai strategi pembelajaran sudah tepat. Model pembelajaran yang digunakan adalah PJBL (Project Based Learning) sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Adapun model pembelajaran Project Based Learning dapat membuat siswa mengerjakan tugas sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga memotivasi siswa dari segi ketertarikan dalam proses pembelajaran, semakin tertarik siswa maka semakin tinggi motivasi belajarnya. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang disusun dalam model pembelajaran oleh guru sudah tepat dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru berkomunikasi tanpa metode ceramah dan tanpa menggunakan ice breaking, hal ini untuk menjaga kondusifitas kelas karena lingkungan belajar yang kondusif merupakan indikator motivasi belajar. Kelas yang kondusif akan membuat siswa nyaman dalam belajar. Sehingga pilihan guru untuk tidak menggunakan ice breaking sudah sangat tepat.