Lipstik yang baik harus mudah digunakan, tidak mengiritasi, tidak lengket, tidak kering dan dapat mempertahankan warna pada bibir. Zat warna dan bentuk fisik merupakan komposisi penting pembentuk lipstik. Betasianin pada ekstrak bayam merah (Amaranthus tricolor) berpotensi sebagai zat warna alami. Sifat fisik lipstik ditentukan dari basis wax, basis yang sering digunakan pada pembuatan lipstik adalah bees wax dan paraffin wax kemudian dikombinasikan dengan lanolin sebagai emolien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi bees wax dan paraffin wax terhadap sifat fisik lipstik, dan untuk mengetahui komposisi formula optimum. Daun bayam merah diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% dan asam sitrat 40 g kemudian dikentalkan. Penelitian ini dibuat tiga belas basis formula lipstik dan dihasilkan formula optimum yang diperoleh dengan metode Simplex Lattice Design dari hasil evaluasi fisik, hasil dianalisis dengan software design expert 13, menggunakan 10% ekstrak bayam merah dengan variasi basis paraffin wax, beeswax dan lanolin diuji sifat fisiknya meliputi organoleptis, homogenitas, uji pH, kekerasan dan daya oles. Diuji stabilitas selama 4 minggu pada suhu ruang 20-25℃ dan dilakukan uji iritasi. Formula lipstik ekstrak bayam merah mengandung lanolin 5,34 g, bees wax 1,994 g dan parafin wax 1,665 g. Organoleptis, kekerasan, dan pH relatif stabil sedangkan untuk daya oles tidak baik dan sediaan tidak homogen.