Vector Error Correction Model (VECM) merupakan salah satu model runtun waktu multivariat yang merupakan pengembangan dari Vector Autoregressive (VAR). VECM dapat digunakan untuk meramalkan data runtun waktu yang tidak stasioner dalam rata-rata namun memiliki hubungan kointegrasi. Kointegrasi terjadi ketika gabungan dua atau lebih data runtun waktu yang tidak stasioner bersifat stasioner. Penelitian ini menggunakan data bulanan curah hujan, suhu udara minimum, dan kelembapan udara maksimum dari Januari 2015 hingga Desember 2023 untuk membentuk model VECM. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan model VECM untuk data curah hujan di Kota Samarinda, mendapatkan tingkat keakuratan hasil peramalan dari VECM pada data curah hujan di Kota Samarinda berdasarkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE), mendapatkan hasil peramalan model VECM pada data curah hujan di Kota Samarinda. Hasil penaksiran model menunjukkan bahwa model VECM yang terbentuk adalah VECM(1) dengan dua hubungan kointegrasi yang berarti terdapat dua hubungan jangka panjang yang stasioner diantara variabel yang tidak stasioner. Hasil peramalan curah hujan dengan model VECM(1) menunjukkan tren penurunan hingga bulan April 2024 dan pola horizontal dari bulan Mei hingga Desember 2024. Nilai peramalan curah hujan model VECM(1) berada di antara 180-220 mm3 yang termasuk kategori curah hujan tingkat menengah dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 214 mm3 dan curah hujan terendah terjadi pada bulan April sebesar 182,5 mm3. Tingkat akurasi peramalan curah hujan dari VECM(1) berdasarkan nilai MAPE adalah sebesar 32,369% yang termasuk ke dalam peramalan yang cukup baik.