Peristiwa illegal fishing yang melibatkan penggunaan jaring trawl telah menjadi perhatian serius di Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penegakan hukum terhadap penggunaan jaring trawl pada peristiwa Illegal Fishing, kemudian Faktor-faktor apa saja yang mendorong atau mempengaruhi nelayan untuk terlibat dalam praktik penangkapan ikan ilegal.
Metode yang digunakan adalah penelitian Sosio Legal pendekatan deskriptif analitis. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan nelayan, petugas penegak hukum, dan tokoh masyarakat lokal. Selain itu, data sekunder dari dokumentasi hukum dan literatur terkait juga digunakan untuk mendukung analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jaring trawl dalam praktik illegal fishing di Kecamatan Talisayan dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, kurangnya pengetahuan nelayan tentang dampak lingkungan negatif dari penggunaan alat tangkap ini. Kedua, tekanan ekonomi yang mengarahkan nelayan untuk mencari hasil tangkapan maksimal dalam waktu singkat, meskipun dengan risiko melanggar hukum. Ketiga, faktor budaya yang memengaruhi persepsi terhadap praktik-praktik tradisional dalam penangkapan ikan. Perlunya pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam penegakan hukum terhadap penggunaan jaring trawl ilegal. Langkah-langkah yang melibatkan partisipasi aktif dari semua pihak terkait, termasuk nelayan, pemerintah, dan masyarakat lokal, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan seimbang antara pengelolaan sumber daya perikanan dan perlindungan lingkungan.