Latar belakang dari penelitian ini adalah ditemukan siswa yang tidak bisa mengontrol sikapnya dengan baik (self contl), sehingga dibutuhkan peran guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan self control pada siswa SMP Negeri 2 Tukul Kabupaten Kutai Barat” dengan tujuan penelitian “Untuk mengetahui bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan self control pada siswa SMP Negeri 2 Tukul Kabupaten Kutai Barat”. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskritif dengan pendekatan kualitatif. Data dan sumber data sekunder yaitu : kepala sekolah, siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara sebagai metode pokok sedangkan observasi dan dokumentasi sebagai metode pelengkap. Data yang di peroleh diolah dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan self control siswa di SMP Negeri 2 Tukul Kabupaten Kutai Barat menunjukan bahwa guru bimbingan dan konseling sudah menjalankan perannya dengan baik sebagai Fasilitator (mengadakan layanan bimbingan dan konseling dan berkerja sama dengan orang tua siswa, wali kelas, kepala sekolah, dewan guru dalam meningkatkan self control siswa). Motivator (memberika arahan serta motivasi kepada siswa). Pembimbing (membangun hubungan baik dengan siswa dan memberikan layanan kepada siswa yang self controlnya kurang). Pengingat (memberikan informasi mengenai self control). Pendamping (mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa dan mendampingi siswa yang self controlnya kurang), dimana jawaban yang di berikan oleh guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, dan para siswa memiliki kesamaan dimanan penjelasan yang diberikan menunjukan bahwa guru bimbingan dan konseling di sekolah ini sudah menjalankan perannya dalam mengatasi self control siswa di SMP Negeri 2 Tukul.