Tiani (1804015049). Peran Gender dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan pada Kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Balikpapan (dibimbing oleh Setiawati dan Rujehan). Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi, hak, tanggung jawab, serta perilaku. Gender dibentuk dari kelompok masyarakat yang berlaku dalam pengambilan keputusan antara laki-laki dan perempuan. Kaum laki-laki memiliki peranan umumnya di bidang produktif, sedangkan kaum perempuan cenderung memiliki peranan di bidang reproduktif, seperti memasak, mencuci, dan mengurusi anggota keluarga lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran gender dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan dan untuk mengetahui kendala dan upaya gender dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan. Lokasi pengambilan data berada di Kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Balikpapan. Jumlah responden ditentukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden 15 (30 responden; suami dan istri) Kepala Keluarga dari 15 KK yang diambil antara suami dan istri. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan wawancara kepada masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan Hkm yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Karang Joang yang mayoritas mengelola HKm menjadi perkebunan dan peternakan. Didalam kegiatan pengelolaan perkebunan dan peternakan, kegiatan perkebunan laki-laki berperan sebesar 41,5% dan perempuan sebesar 35,4%, sehingga lebih dominan peran laki-laki daripada perempuan, dikarenakan sifat kerjanya lebih memanfaatkan fisik, kegiatan peternakan laki-laki lebih dominan sebesar 27,6% dan perempuan 24,2%, tetapi dalam kegiatan rumah tangga pihak laki-laki sebesar 33,1% dan perempuan sebesar 47,8% sehingga pihak perempuan lebih dominan, dan kegiatan masalah keuangan keluarga pihak laki-laki sebesar 30,5% dan pihak perempuan sebesar 32,0% (lebih dominan perempuan), sehingga lebih dominan perempuan. Kendala dan upaya peran gender laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan HKm seperti dikarenakan medan yang ditempuh jauh dan juga terdapat kendala keterbatasan waktu. Salah satu upaya peran gender yaitu dalam mengetahui kendala yang ada adalah dengan cara mendiskusikan peran masing-masing gender di dalam keluarga, dari keputusan yg ada di tangan kedua bela pihak. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi salah satu informasi dan pengetahuan tentang peran gender dalam kegiatan pengelolaan hutan kemasyarakatan.