Pendahuluan : Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang disebabkan kegagalan pankreas memproduksi insulin yang mencukupi atau tubuh yang tidak dapat menggunakan insulin secara efektif yang telah diproduksi. Penderita diabetes pada tahun 2019 sebanyak 463 juta dan semakin meningkat pada tahun 2021, menjadi 537 juta orang dewasa. Kandungan serat sagu pada saluran pencernaan bisa menghambat laju makanan dan memperlambat aktivitas enzim dan kemudian proses pencernaan khususnya respons glukosa darah jadi lebih rendah dan pati menjadi lambat. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan pemberian olahan sagu (Metroxylon Sago) terhadap penderita diabetes melitus (DM) tipe 2 dipuskesmas Pasundan.
Metodologi : Desain penelitian menggunakan metode deskriptif, pendekatan studi kasus pada empat responden sebagai objek penelitian. Berdasarkan kriteria inklusi merupakan penderita dm tipe 2, berjenis kelamin perempuan, berusia 21-45 tahun dengan analisis data univariat.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sebanyak empat responden dengan diabetes melitus tiga diantaranya mendapatkan hasil peningkatan gula darah Hasil penelitian empat orang responden menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hasil kadar gula darah puasa pada responden pertama (R1) 187 mg/dL, responden kedua (R2) 116 mg/dL, responden ketiga 237 mg/dL, responden keempat (R4) dan setelah 2 jam memakan olahan sagu kadar gula darah responden pertama (R1) menjadi 198 mg/dL, responden kedua (R2) 96 mg/dL, responden ketiga (R3) 282 mg/dL, responden 4 (R4) 267 mg/dL. Dan selisih kadar gula darah sebelum dan sesudah pemberian olahan sagu pada responden 1 (R1) mengalami peningkatan 11 mg/dL, responden 2 (R2) mengalami penurunan 20 mg/dL, responden 3 (R3) mengalami peningkatan 45 mg/dL, dan responden keempat (R4) 23 mg/dL.
Kesimpulan : Penderita diabetes melitus tipe 2 mengalami perubahan kadar gula darah setelah diberikan olahan sagu, 3 responden mengalami peningkatan kadar gula darah dan 1 responden mengalami penurunan kadar gula darah.