Pendahuluan : Komunikasi terapeutik mengacu pada komunikasi yang bertujuan dan disengaja untuk memfasilitasi pemulihan pasien. Komunikasi terapeutik berupaya membantu pasien dalam mengartikulasikan beban emosional dan memfasilitasi pengambilan keputusan untuk mengatasi keadaan saat ini, asalkan pasien memiliki pemahaman yang jelas tentang kebutuhannya. Komunikasi terapeutik terdiri dari empat tahapan yaitu Fase Pra Interaksi, Fase Orientasi, Fase Kerja dan Fase Terminasi. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran pelaksanaan komunikasi terapeutik pada perawat di RSJD.
Metodologi : Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Pengambilan 75 responden dengan teknik Quota Sampling berdasarkan kriteria inklusi. Instrumen pengukuran pelaksanaan komunikasi terapeutik kuesioner dengan analisis data univariat.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 68 responden (91%) pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dalam kategori baik, dan 7 responden (9%) pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dalam kategori kurang.
Kesimpulan : Pelaksanaan komunikasi terapeutik menunjukkan perawat di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda menunjukkan dalam kategori baik.