Bahan dasar yang digunakan pada pembuatan benzil asetat ini adalah bunga melati dengan bahan pendukung yaitu isopropil eter dan etanol. Dengan banyaknya hasil bunga melati di indonesia yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran, bunga melati memiliki keunikan aoroma yang khas dimana aroma khas tersebut bersumber dari kandungan benzyl asetat yang terkandung didalamnya. Dengan semakin meningkatnya hasil kebun bunga melati di indonesia setiap tahunnya maka ditentukan kapasitas produksi yaitu 1.600 ton/tahun. Proses yang dipakai untuk memproduksi benzil asetat yaitu proses ekstraksi dimana pada proses ini melalui 4 tahap yaitu tahap pertama persiapan bahan baku tahap kedua yaitu proses ekstarksi yang dilakukan menggunakan isopropil eter dan etanol untuk mengekstrak kandungan benzil asetat didalam bunga melati dan memisahkan kandungan wax didalam kandungan benzil asetat . Tahap ketiga yaitu pemisahan dimana memisahkan benzil asetat dari impuritis, tahap keempat adalah tahap penanganan akhir dimana benzil asetat di simpan di tangki penyimpanan untuk disalurkan kepada konsumen. Kemurnian produk yang dihasilkan adalah 85,5%.

Jumlah pekerja yang direncanakan pada pabrik benzyl asetat yaitu 186 orang dengan sistem kerja shift dan non shift. Modal tetap yang digunakan pada prarancangan pabrik ini adalah Rp 1,076,132,622,228 dan nilai POT selama 2,78 tahun, BEP sebesar 44,45% dan IRR 39,02%. erdasarkan evaluasi ekonomi maka pabrik prearancangan pabrik benzil asetat dari bunga melati dengan proses ekstraksi kapasitas 1.600 ton/tahun layak untuk didirikan.