Kelelahan kerja merupakan proses menurunnya performa kerja dan ketahanan fisik untuk melanjutkan pekerjaan. Kelelahan kerja dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Operator PT X sangat rentan mengalami kelelahan karena tuntutan pekerjaan yang tinggi karena harus bekerja di beberapa tempat dalam satu hari kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara masa kerja, beban kerja, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur dengan kelelahan kerja pada operator alat berat dalam proses bongkar muat di PT X Samarinda. Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 38 orang dengan menggunakan tekink total sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan 63,2% responden mengalami kelelahan tingkat sedang, 28,9% responden mengalami kelelahan tingkat rendah, dan 7,9% responden mengalami kelelahan tingkat tinggi. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara masa kerja (p = 0,033), beban kerja (p = 0,007), kebiasaan merokok (p = 0,001), dan kualitas tidur (p = 0,006) dengan kelelahan kerja pada operator alat berat dalam proses bongkar muat di PT X Kota Samarinda. Perusahaan disarankan agar memperhatikan pembagian kerja yang merata, menyesuaikan tugas dengan kapasitas pekerja dan memberikan waktu kerja yang sesuai, menambah jumlah alat dan pekerja, membuat larangan merokok di lingkungan kerja, membuat form kesehatan serta menyediakan tempat istirahat sehingga pekerja dapat memaksimalkan waktu istirahat dengan baik dan dapat meminimalisir terjadinya kelelahan kerja.