Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Kepatuhan pengobatan merupakan salah satu faktor penting yang secara kuat memengaruhi terkontrolnya kadar gula darah. Oleh karena itu, dengan adanya PIO dapat meningkatkan kepatuhan minum obat sehingga keberhasilan pengobatan dapat tercapai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelayanan informasi obat terhadap keberhasilan pengobatan antidiabetik oral pada pasien diabetes melitus tipe 2. Pengambilan data dilakukan secara prospektif dengan penentuan sampel adalah purposive sampling. Dari hasil penelitian pada 27 sampel didapatkan penderita diabetes melitus tipe 2 paling banyak terjadi pada perempuan sebesar 70,37%, dengan usia 46-55 tahun dan usia 56-65 tahun sebesar 44,44%. Sebagian besar responden adalah IRT dengan persentase sebesar 55,55%. Komorbid yang paling banyak adalah hipertensi sebesar 40,74. Jenis obat yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi obat metformin HCl dengan dosis 500 mg dan glimepiride dengan dosis 2 mg sebesar 40,74% dan penggunaan obat tunggal yaitu metformin HCl dengan dosis 500 mg sebesar 37,03%. Pemberian PIO memiliki pengaruh dalam meningkatkan kepatuhan minum obat dengan nilai signifikansi 0,000 (p kurang dari 0,05), Sementara itu, keberhasilan pengobatan didapatkan PIO memiliki pengaruh dalam menurunkan kadar gula darah responden dikarenakan terdapat perbedaan persentase antara pretest dan posttest yaitu hasil persentase sebelum diberikan PIO untuk kadar gula darah puasa kurang dari 126 mg/dL sebesar 37,03% dan kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dL sebesar 62,96% sedangkan hasil yang diperoleh sesudah diberikan PIO untuk kadar gula darah puasa kurang dari 126 mg/dL sebesar 59,25% dan kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dL sebesar 40,74%.