DEVY PUJIATI (NIM 1904016011) Aktivitas Biologis dan Fitokimia 5 Jenis Tumbuhan Pakan Orangutan dari Bentang Alam Wehea-Kelay (dibimbing oleh Irawan Wijaya Kusuma dan Enih Rosamah).
Orangutan merupakan primata frugivorus yaitu hewan yang makanan utamanya adalah buah. Orangutan diduga tidak hanya memakan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saja, tetapi juga untuk tujuan memelihara kondisi kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan fitokimia, mengukur aktivitas antioksidan dan aktivitas antimikroba dari ekstrak 5 jenis tumbuhan pakan orangutan yang dikumpulkan dari Kecamatan kelay, Kabupaten Berau. Analisis fitokimia dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Analisis aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode penangkapan radikal bebas DPPH. Analisis aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi agar sumuran terhadap jamur Candida albicans, bakteri Staphylococcus aureus, Cutibacterium acnes, dan Salmonella typhi. Hasil analisis fitokimia kualitatif menunjukkan kehadiran senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan karbohidrat pada 5 jenis tumbuhan pakan orangutan yaitu kulit Dillenia borneensis, kulit Diospyros borneensis, kulit Diospyros sumatrana, kulit Sindora wallichi, dan daun Durio graveolens. Senyawa steroid dan kumarin hanya terdapat pada Durio graveolens, senyawa triterpenoid hanya terdapat pada Sindora wallichi dan senyawa saponin hanya terdapat pada Diospyros sumatrana. Hasil uji analisis fitokimia kuantitatif menunjukkan kandungan fenolik dan flavonoid total dari yang tertinggi hingga terendah yaitu Sindora wallichi, Dillenia borneensis, Diospyros sumatrana, Diospyros borneensis dan Durio graveolens. Hasil analisis aktivitas antioksidan menunjukkan nilai IC50 dari nilai terendah hingga tertinggi meliputi Sindora wallichi (18,31 ppm), Dillenia borneensis (44,60 ppm), Diospyros sumatrana (51,11 ppm), Diospyros borneensis (84,61 ppm) dan Durio graveolens (85,45 ppm). Kelima ekstrak tersebut memiliki sifat aktioksidan yang termasuk kedalam kategori kuat. Hasil analisis aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa kelima ekstrak tumbuhan pakan orangutan mampu menghamhat mikroba uji pada konsentrasi tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelima jenis sampel tumbuhan pakan orangutan berpotensi sebagai tumbuhan obat dan informasi ilmiah sebagai bahan baku obat kesehatan bagi manusia dan orangutan.